Sistem sekolah di Jerman atau disebut juga dengan deutsce Schulsystem berbeda dengan yang ada di Indonesia. Perbedaan tersebut gak hanya dari bentuk sekolahnya saja, melainkan juga dari jangka waktu bersekolahnya.
Aku pikir pembahasan mengenai Schulsystem atau sistem sekolah di Jerman ini sangat perlu, karena saat ini Ausbildung mulai banyak diminati oleh kalangan pelajar Indonesia. Banyak yang punya persepsi bahwa Ausbildung itu sama dengan kuliah, padahal itu dua hal yang sangat berbeda. Di Indonesia, alur bersekolah itu dimulai dari Sekolah Dasar (SD), lalu ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) kemudian Sekolah Menengah Atas (SMA). Di Indonesia ada Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang sejajar dengan SD, atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang sejajar dengan SMP lalu ada Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang setara dengan SMA. Meskipun namanya berbeda, tapi pada dasarnya alur sekolahnya tetap sama, dari SD sampai dengan SMA. Setelah lulus SMA ada yang bisa melanjutkan kerja dan banyak juga yang berkuliah.
Baca juga:
Ketika Rekan Kerja Positiv Covid-19
Sedangkan di Jerman, setelah SD siswa diberi tiga pilihan sekolah dengan akhir yang berbeda-beda. Pilihan sekolah saat kelas 4 SD di Jerman sangat menentukan, karena gak semua sekolah berakhir di Universitas seperti di Indonesia. Bingung kan? Makanya yuk kita bahas satu per satu.
Pilihan sekolah setelah SD di Jerman sangat menentukan sekali, apakah nanti anak-anak di Jerman bisa masuk ke Universitas atau tidak.
SD di Jerman berlangsung selama 4 tahun saja, dari kelas 1 sampai dengan kelas 4.
Rata-rata anak di Jerman sudah mulai masuk sekolah dasar (Grundschule) saat umur enam tahun. Awal masuk SD biasanya ditandai dengan Einschulung dimana anak-anak yang baru masuk SD datang ke sekolah ditemani anggota keluarganya sambil membawa bungkusan yang disebut Schultüte. Bedanya SD di Jerman cuma sampai kelas 4 aja, sedangkan di Indonesia sampai kelas 6.
Baca juga: Einschulung atau Perayaan Masuk SD
Di kelas 4 anak-anak di Jerman ditentukan pilihannya berdasarkan nilai, apakah mereka akan melanjutkan ke Hauptschule, Realschule atau Gymnasium. Selain pilihan yang tiga tadi, ada juga yang disebut dengan Gesamtschule, dimana anak-anak mulai dari kelas 5 atau kelas 7 akan belajar bersama-sama, gak peduli di akhir masa sekolah mereka mau ambil ujian yang mana. Di beberapa negara bagian Jerman (Bundesländer) ada juga yang menggabungkan Hauptschule dan Realschule menjadi satu, yang biasanya disebut dengan Gemeinschaftschulen atau istilah lainnya adalah Realschule Plus.
Baca juga: Fasilitas yang didapat oleh Siswa Ausbildung di Jerman
Sekolah di Jerman ada yang selesai saat kelas 9, 10 maupun kelas 12 dan 13
Siswa yang masuk ke Hauptschule sudah dikatakan lulus sekolah saat mereka ada di kelas 9. Setelah itu mereka mencari tempat untuk Ausbildung sesuai dengan bidang yang diinginkan. Bagi yang sekolah di Realschule akan lulus saat mereka ada di kelas 10 yang diakhiri dengan ujian Realschulabschluss. Lulusan Realschule bisa dikatakan punya pilihan yang lebih banyak dibandingkan dengan lulusan Hauptschule, karena selain mengikuti Ausbildung mereka juga bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lain. Kebanyakan lulusan Realschule melanjutkan sekolahnya di Fachoberschule, tetapi ada juga yang melanjutkan sekolah ke Gymnasium atau Gesamtschule. Di Gymnasium atau Fachoberschule anak-anak bersekolah sampai dengan kelas 12 atau bahkan kelas 13.
Baca juga: Kuliah tanpa Abitur
Lulusan Hauptschule tidak bisa kuliah
Ya itu bener, karena lulusan Hauptschule hanya bisa mengikuti Ausbildung, kecuali kalau mereka pindah sekolah ke Realschule. Saat Ausbildung nanti mereka akan bersekolah di Berufschule, tapi ijazahnya bukan sarjana S1, S2 atau S3 melainkan Fachkraft atau tenaga ahli. Anak-anak yang bersekolah di Fachoberschule akan mengikuti ujian akhir yang disebut Fachabitur. Dengan Fachabitur nantinya mereka bisa daftar ke Uni atau Fach Hochschule (FH) dengan jurusan yang ditekuni saat sekolah di Fachoberschule. Sedangkan anak-anak yang bersekolah di Gymnasium dan Gesamtschule akan mengikuti Abitur yang selanjutnya bisa digunakan untuk daftar kuliah.
Kalian jangan berpikiran bahwa semua yang ikut Abitur pasti lanjut kuliah, enggak kok. Di antara mereka juga ada yang males kuliah dan lebih milih untuk ikut Ausbildung, tapi memang mereka punya kesempatan untuk lanjut kuliah kalau memang mau.
Ausbildung bukan kuliah
Jadi kalian yang tertarik untuk Ausbildung bisa tahu bahwa Ausbildung itu tidak sama dengan kuliah. Saat kuliah selesai kalian akan mendapatkan gelar sesuai dengan jenjang yang kalian ambil seperti B.Sc., B.A. B.Eng. M.Sc., M.A. dan seterusnya. Sedangkan jika kalian mengikuti Ausbildung dan bersekolah di Berufsschule, di akhir masa Ausbildung gelar kalian adalah Fachkraft dalam bidang yang kalian tekuni selama Ausbildung seperti contohnya Altenpflegerin atau Industriekaufmann dsb..
Baca juga: Apakah Program Ausbildung di Jerman sama dengan Kuliah?
Hallo kak.. saya masih bingung.. kenapa ada perbedaan realschule dan hauptschule..trus fachoberschule..itu belajar apa aja kak? Apakah itu seperti pembelajaran jenjang SMA? .. izin kasih saran kak.. buatin syarat syarat setelah administrasi setelah ausbildung untuk diselesaikan ketika ingin pualng ke indonesia.danke