Kuliah di Jerman Gratis ???

Beberapa waktu yang lalu kebetulan ada salah satu teman waktu jamannya dulu kuliah di Bandung datang berkunjung ke kota tempat aku tinggal. Dia datang ke Jerman karena dapat beasiswa dari pihak Goethe Institut, keren ya? Disini dia cerita katanya banyak anak-anak didiknya yang tergiur untuk pergi ke Jerman, entah itu untuk menjadi Au-Pair, FSJ maupun Ausbildung. Oia, teman aku bekerja sebagai guru bahasa Jerman di salah satu sekolah PASCH yang ada di Bandung.

Baca juga: Know-How Menjadi Au-Pair di Jerman

Ditengah-tengah obrolan, tiba-tiba dia nanya “Katanya di Jerman kuliah gratis ya? Kok kamu masih harus bayar 250 Euro setiap semesternya? Terus kalau gratis, kenapa diharuskan untuk punya uang 8000 Euro?”. Disini aku baru sadar, mungkin yang berpikiran seperti temen aku gak cuma satu atau dua orang dan menurutku informasi ini harus diluruskan.


  1. Kuliah di Jerman Gratis
    Kalau ada yang bilang kuliah di Jerman itu gratis, jawabannya bisa iya dan tidak. Karena sejak Desember 2016 di Baden-Württemberg mulai diberlakukannya sistem kuliah berbayar bagi mahasiswa asing yang berasal dari negara non-EU. Biayanya kurang lebih sebesar 1500 € untuk setiap semesternya, tapi jangan khawatir karena negara bagian Jerman yang lainnya masih memberlakukan sistem kuliah gratis. Alasan diberlakukannya pungutan biaya kuliah di Baden-Württemberg yaitu mahasiswa-mahasiswa tersebut datang ke Jerman dengan tujuan belajar dan bukan menjadi bagian dari komunitas solidaritas Jerman, yang pada umumnya menghasilkan pajak untuk negara.
    Tapi baru Baden-Württemberg saja yang memberlakukan sistem kuliah berbayar ini, sedangkan 15 negara bagian lainnya masih memberlakukan sistem pendidikan gratis. Definisi gratis disini yaitu tidak adanya pungutan biaya operasional pendidikan seperti di Indonesia.
  2. Uang semester tidak sama dengan uang kuliah
    Meskipun gratis, setiap mahasiswa diwajibkan untuk bayar biaya semesteran yang besarannya berbeda di setiap universitas. Biaya semesteran ini kisarannya mulai dari 150 € sampai dengan 500 €, tergantung pada universitasnya ya, bukan tergantung pada jurusan. Jadi biaya yang dibayarkan mahasiswa kedokteran setiap semesternya di universitas X, nominalnya sama dengan yang dibayarkan oleh mahasiswa jurusan hukum di universitas X. Jadi tenang aja yang mau kuliah kedokteran di Jerman, gak ada alesan untuk gak mengejar cita-cita kalian karena alesan kuliah kedokteran mahal. Tinggal rajin belajar aja dan fokus, biar gak banyak main-main.

    Semesterbeitrag
    Rincian Uang Semester

    Uang semesteran sendiri dialokasikan oleh pihak kampus salah satunya untuk biaya transportasi mahasiswa. Enak sebenernya jadi mahasiswa, mau naek bus ke kampus gak usah bayar, naek bus atau kereta ke tempat kerja juga gratis, bahkan mau ngapel ke pacar juga gak usah pake modal jadi gak ada yang namanya gak kencan karena gak ada ongkos buat beli tiket bus. Rutenya juga cukup luas cakupannya, tapi inget ya kartu mahasiswa ini gak berlaku di seluruh Jerman!!! Jadi kalian harus liat daerah berlaku kartunya, biasanya ada di situs Studentenwerk maupun situs kampusnya.

    bahn
    Contoh: Daerah Berlaku Semesterkarte Uni Trier (Kereta)

     

    Bus
    Daerah Berlaku Semesterkarte Uni Trier (Bus)

    Selain itu alokasi dana dari uang semesteran juga digunakan untuk mensubsidi Studentenwohnheim (appartement mahasiswa) dan makanan di Mensa (kantin kampus). Kenapa harus di subsidi? Supaya mencukupi alokasi dana bulanan mahasiswa yang kisarannya 700 – 800 Euro. Coba bayangin kalau gak tinggal di Studentenwohnheim, kamar yang besarnya 15 m² harga sewanya 300 Euro, kadang ada yang udah sama listrik, air dan internet tapi ada juga yang belum. Kalau gitu kan jatohnya mahal 🙁 Belum lagi buat makan, makan siang di kampus satu porsinya (udah termasuk salad, kentang atau pasta, side dish sama cuci mulut) 2,60 Euro. Kalau beli sendiri di luar belum tentu bisa dapet harga segitu, ya kan? Apalagi kalau kalian kuliah dari Senin sampai Jumat, terus dari pagi sampe sore, wah harga makanan di Mensa ini bener-bener ngebantu banget kelangsungan hidup uang di dompet 🙂

  3. Uang 8000 Euro bukan dibayarkan pada tempat kuliah
    Banyak diantara teman-teman aku yang gak percaya kalau kuliah di Jerman itu gratis, karena mereka dengar harus punya 8000 Euro kalau ingin kuliah di Jerman. Ya, sayangnya kabar mengenai uang 8000 Euro itu betul adanya. Calon mahasiswa yang ingin kuliah di Jerman diharuskan untuk mempunyai uang sebesar 8000 Euro, tapi jangan khawatir karena uang tersebut bukanlah uang yang harus dibayarkan kepada pihak kampus. Uang 8000 Euro tersebut murni milik kalian pribadi, yang bisa kalian gunakan setiap bulannya untuk kelangsungan hidup kalian, seperti membayar uang sewa, beli makan, bayar tagihan internet, jalan-jalan, nonton bioskop bahkan ke disko.

    Pengeluaran Mahasiswa
    Pengeluaran Bulanan Mahasiswa Jerman (2016) Menurut DAAD

     

    Kisaran Harga
    Harga Rata-rata yang di Bayar oleh Mahasiswa

    Dikeluarkannya aturan uang 8000 Euro tersebut karena, pemerintah Jerman tidak ingin mengambil resiko membiayai mahasiswa asing yang terlantar di Jerman karena mereka tidak membayar pajak. Maka ditetapkannya lah peraturan bagi mahasiswa asing non-EU supaya mereka memiliki uang 8000 Euro sebagai jaminan kelangsungan hidup di Jerman selama satu tahun. Uang tersebut harus disetorkan ke blok rekening yang memiliki batas pengambilan 700 Euro setiap bulannya. Hal ini dilakukan supaya uang tidak habis sebelum waktunya, bahkan hal tersebut juga bisa mengurangi resiko terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh para mahasiswa asing. Untuk tahun ini, besarnya uang yang harus dimiliki atau disediakan oleh mahasiswa asing yang ingin berkuliah di Jerman sejumlah 8800 Euro, jadi naik 160 Euro dibandingkan dengan tahun lalu yang jumlahnya sekitar 8640 Euro.

    Baca juga: Kuliah Tanpa 8640 € dalam Rekening Bagi Kalian yang Udah Ada di Jerman

    Jadi bagi kalian yang ingin kuliah disini, bisa mulai nabung ya, semangat buat kerja part time supaya nanti disini terbiasa dengan hidup mandiri.

Yuk bagikan informasi ini!

Leave a Reply

Instagram
YouTube
YouTube
LinkedIn
LinkedIn
Share
Ikuti Lewat Email
RSS