Gara-gara postingan “Kuliah Tanpa 8640 € di Rekening” jadinya banyak yang nanya-nanya gimana caranya kok bisa kekumpul uangnya? Gimana bisa dapetin 670 € sebulannya sedangkan uang saku Au-Pair cuma 260 €? Serta pertanyaan sejenis lainnya seputaran menyimpan uang untuk kuliah di Jerman.
Baca Juga: Kuliah Tanpa 8640 € dalam Rekening Bagi Kalian yang Udah Ada di Jerman
Tahun 2012 uang saku Au-Pair yang aku terima sama seperti sekarang, yaitu 260 €. Awalnya aku gak kepikiran sama sekali untuk tinggal lebih lama di Jerman, jadinya uang yang aku dapet selama Au-Pair aku kumpulkan dari bulan pertama di dalam amplop-amplop kecil, dengan alokasi sebagai berikut:
- Uang pulsa 15 €
- Tiket pulang 50 €
- Bayar les 50 €
- Nabung 50 €
- Ngembaliin uang orang tua 50 €
- Ekstra 35 €
- Jajan 10 €
Waktu si Babeh nemuin catatan keuangan aku, dia bilang aku gila. Uang saku Au-Pair cuma 260 € tapi dibagi-baginya banyak banget, katanya kalau gitu aku gak akan bisa fun selama di Jerman dan gak akan bisa jalan-jalan, tapi nyatanya aku bisa pergi kemana-mana bahkan ke Berlin aja ongkosnya cuma 8 € sekali jalan pake kereta.
Les pertama aku dibayarin sama Babeh, jadi aku bayar untuk les selanjutnya, beruntung aku cuma harus bayar les 1x jadi sisa alokasi uang les bisa aku tabungin. Kalau inget masa-masa awal di Jerman rasanya ingin nangis, karena aku jajan di luar aja gak. Selalu aku itung rupiahnya berapa sampai akhirnya aku jajan Pudding Brezel itu loh yang bentuknya kayak Brezel tapi ditengahnya ada vla vanilla yang harganya 2 €, pas nyampe tenggorokan itu Brezel gak bisa ditelen karena aku keburu pengen nangis inget orang rumah. Uang 2 € di rupiahin kan jadi 25rebu ya, bisa ngebaso rame-rame ke pedagang yang lewat depan rumah, sedangkan ini cuma bisa beli roti satu aja, gimana gak sedih.
Baca Juga: Kerja Sampingan Saat Au-pair
Dua bulan tinggal bareng GF aku ditawari langsung untuk tinggal lebih lama disana, mikirnya sempet lama sampai akhirnya aku putuskan untuk stay di bulan April 2013. Kalau aku stay artinya aku harus punya uang lebih, sedangkan tabungan aku saat itu baru beberapa ratus doang. Aku nanya teman dan katanya kalau GF memperbolehkan aku bisa kerja tambahan kayak temenku Ara, dia diwaktu luangnya suka babysitting anak tetangganya, nyetrika baju, tapi gak putzen. Aku beranikan untuk nanya ke GF apa aku boleh kerja atau gak diwaktu luang dan GF bilang “Kamu tahu kan kalau Au-Pair gak boleh kerja selain di rumah GF?”, aku cuma bisa manggut-manggut karena takut dimarahi. Syukurlah kalimat berikutnya bikin aku gak galau karena GF bilang “Aku gak keberatan kalau kamu mau kerja asal tugas utama jangan sampai keteteran dan yang penting kamu harus hati-hati kalau kerja diluar karena Au-Pair gak punya izin kerja, jadi kalau kerja kamu bisanya kerja gelap”. Rasanya saat itu antara lega dan takut, takut terciduk sama polisi dan dideportasi ke Indonesia, makanya aku nyari kerja babysitting dan bersih-bersih di rumahan, bukan instansi atau daycare.
Baca Juga: Kuliah di Jerman Gratis ???
Sampai akhirnya aku dapat 3 kerja tambahan, di Steffi (120 € per bulan), Jan (160 € per bulan) dan Flora (120 € per bulan) jadi pemasukan per bulannya saat itu 660 € plus Taschengeld Au-Pair. Disini aku udah tenang kalau aku bisa ngumpulin uang lebih dari 2000 € di akhir masa Au-Pair tapi ternyata kenyataannya lain. Ada sedikit masalah di rumah saat itu yang akhirnya aku harus merelakan uang yang aku kumpulkan dikirim ke Indonesia dan pada akhirnya aku cuma punya uang tabungan hasil nabung selama Au-Pair aja untuk dijadikan jaminan.
Selain itu aku juga pernah perpanjangan visa pakai Verpflichtungserklärung, tapi gak berjalan baik, karena saat itu aku hanya boleh dapat visa selama 6 bulan dan gak lebih. Selalu dicari-cari kekurangan dokumen aku mulai dari aku yang saat itu masih Sprachkurs sampai dengan gak adanya bukti keuangan yang ikut sertakan di dokumen pengajuan visa saat itu. Memang ternyata urusan perpanjangan visa itu gak hanya kelengkapan dokumen yang berperan penting, tapi faktor lain seperti keberuntungan dan mood sang petugas juga ikut berperan serta.