Laßt uns froh und munter sein
und uns recht von Herzen freun!
Lustig, lustig, tralalalala!
Bald ist Nikolausabend da,
Bald ist Nikolausabend da!
Laßt uns froh und munter sein – Bald kommt Nikolaus!
Di Jerman hampir semua anak-anak bakalan nyanyi lagu di atas setiap mendekati tanggal 6 Desember dalam setiap tahunnya, karena setiap tanggal 6 Desember itu selalu diperingati sebagai hari Nikolaus atau dalam bahasa Jermannya disebut Nikolaustag.
Walaupun gak merayakan, tapi setiap tahunnya aku rutin dapat hadiah dari Nikolaus. Awalnya aku bingung, ini hadiah apaan tanggal 6 Desember begini, ulang tahun udah kelewat sedangkan natal kan masih jauh. Ternyata oh ternyata itu hadiah dari Nikolaus yang emang merupakan bagian dari rangkaian tradisi natal. “Ooh, ternyata dalam bahasa Jerman Santa Claus disebutnya Nikolaus toh!” mungkin sebagian orang mikirnya kayak gitu, gak jauh beda kayak aku pertama kali denger tentang Nikolaus, tapi yang harus kalian tahu, Nikolaus yang dimaksud bukanlah Santa Claus.
Nikolaus merupakan merupakan nama baptis dari seorang uskup dari Myra yang lahir pada tahun 300an di Lykien (di sebelah barat daya Antalya). Nikolaus ditahbiskan menjadi seorang pendeta pada umur 19 tahun di kota kelahirannya kemudian dia pindah dari Lykien ke kota Myra, yang sekarang berubah menjadi Turki. Di Myra pada tahun 325 setelah masehi, Nikolaus ditahbiskan menjadi seorang uskup yang kemudian menjadikannya dikenal sebagai uskup dari Myra.
Menurut cerita, Nikolaus hidup sesuai dengan namanya (Nikolaus dalam bahasa yunani kuno memiliki arti sebagai pahlawan rakyat) dan selalu bertingkah laku penuh dengan belas kasihan dan tidak mementingkan diri sendiri. Nikolaus memiliki kekayaan yang sangat banyak yang diwarisi dari orang tuanya, tapi kekayaan tersebut disumbangkan sepenuhnya untuk orang-orang miskin.
Tanggal 6 Desember merupakan hari wafatnya Nikolaus dan selalu diperingati untuk mengenang jasa-jasa dan budi baiknya selama hidup yang sampai sekarang disebut dengan Nikolaustag atau harinya Nikolaus.
Banyak mitos seputar Nikolaus dan salah satunya yang terkenal adalah mengenai cerita tentang seorang laki-laki miskin yang mempunyai tiga orang puteri. Laki-laki miskin tersebut terlalu miskin bahkan untuk menikahkan ketiga puterinya sehingga ia memutuskan untuk mengirim ketiga puterinya ke tempat pelacuran. Ketika Nikolaus mendengar hal ini, dia melemparkan koin-koin emas ke dalam cerobong asap dimana laki-laki miskin dan ketiga gadis tersebut tinggal. Koin emas tersebut secara tidak sengaja masuk kedalam sepatu boots dan kaos kaki yang sedang digantung di perapian untuk dikeringkan karena basah.
Dari situlah tersebar kabar bahwa Nikolaus akan datang kepada semua anak baik di seluruh dunia setiap tanggal 6 Desember melalui cerobong asap dan menyimpan hadiah-hadiahnya di dalam sepatu, sepatu boot atau kaos kaki yang digantung di dekat perapian. Ketika memberi hadiah, Nikolaus sering didampingi oleh asistennya yang menakutkan. Lain dengan Nikolaus yang baik hati yang selalu memberikan hadiah kepada anak-anak baik, apa yang dilakukan oleh asisten Nikolaus justru sebaliknya, mereka (salah satunya merupakan Knecht Ruprecht atau Zwarte Piet dalam bahasa Belanda atau Pit Hitam dalam bahasa Indonesia) sering menghukum anak-anak yang nakal dan manja.
Hari ini tanggal 6 Desember tahun kelima aku di Jerman, untuk pertama kalinya aku absen gak dapet hadiah Nikolaus dari babeh. Waktu aku datang ke rumahnya tadi sempat bingung kenapa tahun ini aku gak dapet hadiah Nikolaus dari babeh, tapi yaudah lah mungkin karena aku udah nikah jadi aku gak dapet. Ternyata si babeh kelupaan buat naro Nikolausnya di meja, sedih :(.